Translate

Senin, 22 Juli 2024

Ringkasan Serat Menak (5): Prabu Nusirwan selalu dihasut Patih Bestak untuk berpihak kepada lawan-lawan Ambyah

 Di Medayin, Prabu Nusirwan mendengar kalau Ambyah sudah bergabung dengan para punggawanya di Katijah. Prabu Nusirwan khawatir kalau Ambyah akan menyerang Medayin. Karena ketakutan Prabu Nusirwan mengungsi ke Demis.

Ambyah mendengar kalau Prabu Nusirwan sekarang bersekutu dengan Raja Demis. Umar Maya disuruh mengirim surat tantangan kepada Raja Demis. Setelah membaca surat dari Ambyah, Raja Demis menyatakan sanggup berperang melawan Ambyah. Pada kesempatan tersebut Umar Maya merebut mahkota Raja Demis dan membawanya lari. Raja Demis pun marah dan segera mengerahkan pasukan. Pasukan Demis dan Arab terlibat dalam pertempuran sengit. Dalam pertempuran itu Ambyah menderita luka-luka. Pasukan Arab lalu mundur.

Alkisah, istri Ambyah dari Mesir Dewi Sekar Kedaton, meski baru bergaul dalam mimpi kemudian melahirkan putra, namanya Maryunani. Si anak sekarang telah menginjak usia dewasa dan bertanya siapa ayahnya. Diberitahukan kepadanya bahwa ayahnya adalah Ambyah dari Arab yang sekarang sedang kalah perang melawan Raja Demis. Maryunani minta pamit kepada sang ibu hendak membantu sang ayah. Raja Mesir yang tak lain adalah paman sang ibu kemudian memberinya sepasukan prajurit dari Mesir. Raden Maryunani segera menerjang barisan Raja Demis dan mengalahkannya. Sang Ambyah sangat suka hati, lalu memberi Maryunani kuda Kalisahak.

Sementara itu Dewi Muninggar mendengar kalau Ambyah sudah mempunyai putra yang dewasa. Dewi Muninggar merasa Ambyah telah mengingkari janji. Dulu berjanji tidak akan menikah kalau bukan dengan Dewi Muninggar. Ternyata sekarang mempunyai putra yang sudah dewasa. Artinya sebelum menikahinya Ambyah telah punya istri. Umar Maya berusaha membantu menjelaskan peristiwa yang terjadi. Namun Dewi Muninggar tak percaya. Ambyah lalu marah dan mengusir Dewi Muninggar. Kepada Umar Maya malah diperintahkan agar Dewi Muninggar dinikahkan saja dengan pelamarnya yang dulu, yakni Raja Bangid yang sekarang berada di penjara.

Umar Maya pusing oleh pertengkaran suami-istri itu. Umar Maya lalu mengajak Raden Maktal untuk membuat tipudaya kepada Raja Bangid. Tujuannya agar Dewi Muninggar tidak jadi menikah dengan Raja Bangid. Setelah Raja Bangid dikeluarkan dari penjara kemudian dibawa ke Bangid oleh Raden Maktal. Sesampai di sana Raja Bangit dibunuh. Raden Maktal kemudian menggantikan sebagai raja di Bangid. Dewi Muninggar pun untuk sementara tinggal di Bangid di bawah penjagaan Raden Maktal.

Sementara itu Umar Maya terus membujuj Ambyah agar kemarahannya terhadap Dewi Muninggar reda. Namun Umar Maya malah diusir oleh Ambyah. Umar pun bergabung dengan Raden Maktal di Bangid. Sampai suatu hari Ambyah sedang berburu dan tersesat sampai wilayah Bangid. Ambyah lalu bertemu dengan Umar Maya dan diajak ke istana Bangid. Sampai di sana Ambyah bertemu dengan Dewi Muninggar. Ambyah sudah reda kemarahannya. Keduanya rujuk kembali. Amyah lalu menyerang negeri Jobin. Raja Jobin kalah dan lari ke Kuristam.

Ambyah lalu bermaksud ke Medayin untuk memperbaruhi pernikahannya dengan Dewi Muninggar. Kali ini Ambyah meminta izin secara baik-baik kepada Prabu Nusirwan. Prabu Nusirwan tak keberatan. Pernikahan Ambyah dan Dewi Muninggar pun dihelat di Medayin. Setelah selesai acara Ambyah meminta izin untuk menyerang Jobin. Prabu Nusirwan mengizinkan. Di tengah jalan pasukan Ambyah bertemu dengan pasukan negeri Kaos yang akan membantu  Raja Jobin. Pertempuran pun pecah. Pasukan Kaos berhasil dikalahkan pasukan Ambyah. Pasukan Kaos membawa serta anak dan istri Raja Jobin. Anak Raja Jobin lalu diambil istri oleh Maryunani. Sedangkan istri Raja Jobin kemudian diboyong oleh Umar Madi. Raden Maryunani lalu diangkat sebagai raja di Kaos.

Lama berlalu, Dewi Muninggar sudah melahirkan seorang putra dan diberi nama Raden Kobat Sarehas. Raden Maryunani pun juga mempunyai putra lelaki dan diberi nama Sayid Ibnu Umar. Setelah putranya cukup umur Raden Maryunani lengser dari tahta dan memberikan kepada sang putra. Raden Maryunani kemudian hanya menjabat sebagai ksatria saja.

Raja Jobin yang berada di Kuristam mendengar kalau negerinya sudah dikuasai Ambyah. Raja Jobin lalu mengirim surat kepada Prabu Nusirwan agar datang ke Kuristam. Menurut Raja Jobin, Raja Kuristam sanggup menyingkirkan Ambyah. Patih Bestak lagi-lagi membujuk Prabu Nusirwan agar datang ke Kuristam. Dan lagi-lagi, Prabu Nusirwan kok ya mau-mau saja dihasut untuk memusuhi sang menantu.

Dari Kuristam, Raja Kuristam mengirim surat tantangan kepada Ambyah. Ambyah menyambut tantangan dengan mengerahkan pasukan ke Kuristam. Sebelum berangkat Ambyah menobatkan sang putra Kobat Sarehas menjadi Prabu Nyakrawati. Ambyah berhasil menaklukkan Kuristam. Raja Bahman dari Kuristam menyatakan tunduk. Juga Raja Jobin menyatakan takluk. Prabu Nusirwan lalu dikembalikan ke Medayin. Ambyah dan pasukannya pulang ke Kaos.

https://bambangkhusenalmarie.wordpress.com/2022/09/04/ringkasan-serat-menak-5-prabu-nusirwan-selalu-dihasut-patih-bestak-untuk-berpihak-kepada-lawan-lawan-ambyah/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Kajian Wulangreh (165;167): Bener Luput Den Esthi

  Pada   (bait) ke-165;167, Pupuh ke-9, Pucung, Serat Wulangreh karya SISK Susuhunan Paku Buwana IV. Ing sabarang prakara dipun kadulu, wiwi...