Translate

Minggu, 18 Agustus 2024

Kajian Wedatama (55): Angruwat Ruweding batos

 Bait ke-55, Pupuh Gambuh, Serat Wedatama karya KGPAA Sri Mangkunegara IV:

Wong seger badanipun,

Otot daging kulit balung sumsum,

Tumrah ing rah memarah antenging ati,

Antenging ati nunungku,

Angruwat ruweding batos.


Terjemahan dalam bahasa Indonesia:

Orang yang sehat badannya,

Otot, daging kulit, tulang dan sungsum,

Mempengaruhi darah menjadikan tenangnya hati,

Tenangnya hati menjadikan,

Menghilangkan kisruhnya pikiran,


.Kajian per kata:

Wong (orang) seger (segar, sehat) badanipun (badannya). Orang yang sehat badannya. Otot daging kulit balung sumsum. Otot, daging kulit, tulang dan sungsum.

Bait ini masih kelanjutan dari bait sebelumnya tentang amalan lahir atau ibadahnya tubuh atau sembah raga. Bahwa manfaat sembah raga adalah sehatnya badan, bugar dan segar. Orang yang sehat badannya tentu juga sehat organ-orannya. Otot, daging, kulit, tulang dan sungsum semuanya dalam keadaan sehat. Hal ini bisa terjadi karena orang yang mengamalkan syari’at akan hidup secara teratur, seimbang dalam makan, proporsional dalam bekerja, cukup istirahat dan tidak berlebihan dalam menikmati kesenangan duniwi. Karena semua ada batasan-batasan kewajiban dan kepatutan.

Tumrah (menurun, mempengaruhi) ing (di) rah (darah) memarah (menjadikan) antenging (tenangnya) ati (hati). Mempengaruhi darah menjadikan tenangnya hati.

Tubuh yang sehat, istirahat cukup, tidak berlebihan dalam setiap urusan. Tidak telalu tertekan kepanikan karena stress tapi tetap aktif.  Tidak malas-malasan namum terukur dalam bekerja. Itulah ritme hidup terbaik yang akan membuat darah lancar mengalir. Pasokan nutrisi ke seluruh organ tubuh terjamin. Kondisi ini akan menjadikan hati selalu tenang, tidak bergejolak oleh aktivitas yang mendadak, tidak berdebar-debar karena tak ada kekhawatiran.

Antenging (tenangnya) ati (hati) nunungku (membuat tungku, arti kiasan menjadikan). Tenangnya hati menjadikan. Angruwat (menghilangkan) ruweding (kisruhnya) batos (batin, pikiran).

Tenangnya hati akan membuat seseorang mampu berpikir jernih, mampu mencari solusi dari setiap problem, mampu membuat karya yang baru, mampu menyusun rencana dengan matang. Segala masalah yang ruwet (kisruh) sekalipun akan mampu dicarikan jalan keluar.  Segala tantangan hidup yang berat mampu diatasi dengan pikiran yang jernih.

Inilah efek langsung dari teraturnya gerakan tubuh. Seseorang yang terbiasa mendisiplinkan tubuhnya dengan sembah raga pasti akan mendapat manfaat yang banyak sekali. Itu baru ditinjau dari sisi fisik semata-mata, sesuai kajian kita tentang sembah raga dalam beberapa bait yang lalu.

Bait ini mengakhiri bahasan tentang sembah raga.


https://bambangkhusenalmarie.wordpress.com/2017/08/23/kajian-wedatama-55-angruwat-ruweding-batos/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Kajian Wulangreh (165;167): Bener Luput Den Esthi

  Pada   (bait) ke-165;167, Pupuh ke-9, Pucung, Serat Wulangreh karya SISK Susuhunan Paku Buwana IV. Ing sabarang prakara dipun kadulu, wiwi...