Translate

Minggu, 18 Agustus 2024

Kajian Wedatama (42): Ngelmu, Panemu lan Tapa

Bait ke-42, Pupuh Pucung, Serat Wedatama karya KGPAA Sri Mangkunegara IV:

Basa ngelmu, mupakate lan panemu,

Pasahe lan tapa,

Yen satria tanah Jawi,

Kuna kuna kang ginulut triprakara.


Terjemahan dalam Bahasa Indonesia:

Bahasa  ilmu, cocoknya dengan argumen,

Berhasilnya dengan bertapa,

Bagi satria tanah Jawa,

Dahulu kala yang menjadi pegangan tiga hal.


Kajian per kata:

Basa (bahasa) ngelmu (ilmu), mupakate (cocoknya) lan (dengan) panemu (pendapat, argumen). Bahasa  ilmu, cocoknya dengan argumen.

Ilmu pengetahuan apapun, baik ilmiah, filosofis ataupun religius penyampaiannya adalah dengan argumen. Dengan dalil-dalil aqliyah ataupun naqliyah. Pemaparannya harus jelas sejelas-jelasnya sampai akal pikiran membenarkannya. Jika sesuatu diterima tanpa pertimbangan akal, maka bukan ilmu namanya.

Pasahe (mempan, berhasil) lan (dengan) tapa (bertapa, tirakat). Berhasilnya dengan bertapa.

Namun demikian ilmu bukanlah teori semata. Selalu ada maksud dan tujuan dipelajarinya suatu ilmu. Tujuan dari ilmu baru akan tercapai melalui pertapaan. Bertapa di sini bisa dimaknai sebagai praktek, laku atau suluk atau yang lain. Yang jelas bukan sekedar teori semata-mata.

Terlebih-lebih ilmu rasa yang pusatnya ada di hati manusia, harus melalui berbagai praktik, laku, ujian dan tantangan agar ilmu sumusup ing jiwangga, merasuk dalam jiwa, terbenam dalam hati.

Yen (kalau) satria (ksatria) tanah Jawi (tanah Jawa). Bagi satria tanah Jawa.Kuna kuna (kuna makuna, dahulu kala) kang (yang) ginulut (dipegang, menjadi pegangan) triprakara (tiga hal). Dahulu kala yang menjadi pegangan tiga hal.

Bagi ksatria Tanah Jawa jaman dahulu ada tiga hal yang harus dipegang dalam menghadapi ujian hidup. Apakah itu? Kita akan melanjutkan ke bait berikutnya karena masih merupakah satu kesatuan makna dengan bait ini. Silakan merujuk ke bait 43, Tri Prakara: Lila, Trima lan Legawa.


https://bambangkhusenalmarie.wordpress.com/2017/08/19/kajian-wedatama-42-ngelmu-panemu-lan-tapa/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Kajian Wulangreh (165;167): Bener Luput Den Esthi

  Pada   (bait) ke-165;167, Pupuh ke-9, Pucung, Serat Wulangreh karya SISK Susuhunan Paku Buwana IV. Ing sabarang prakara dipun kadulu, wiwi...