Translate

Senin, 19 Agustus 2024

Kajian Wedatama (24): Nuladha mBaka Sethithik

Bait ke-24, Bab Sinom, Serat Wedatama karya KGPAA Sri Mangkunegara IV:

Lamun sira paksa nulad,

Tuladhaning Kanjeng Nabi,

O, ngger kadohan panjangka,

Wateke tan betah kaki,

Rehne sira ta Jawi,

Sethithik wae wus cukup,

Aywa guru aleman,

Nelad kang ngepleki pekih,

Lamun pengkuh pangangkah yekti karahmat.


Terjemahan Bahasa Indonesia:

Bila kamu bertekad mencontoh,

Tindak tanduk Kanjeng Nabi,

O, nak terlalu muluk anganmu,

Kau tak akan mampu,

Karena kamu orang Jawa,

Sedikit saja sudah cukup,

Jangan mencari pujian,

Meniru sama persis seperti dalam fikih,

Apabila mampu memang ada harapan mendapat rahmat.


Kajian per kata:

Lamun (kalau) sira (kamu) paksa (bertekad) nulad (mencontoh). Jika kamu bertekad mencontoh. Tuladhaning (tindak-tanduk) Kanjeng (Kanjeng) Nabi (Nabi). Tindak tanduk Kanjeng Nabi. O, ngger (O, nak) kadohan (muluk-muluk, terlalu jauh) panjangka (angan-angan). O, nak terlalu muluk angan-anganmu. Muluk itu sebenarnya kosa kata Jawa yang artinya terbang, angan-angan yang terlalu tinggi.

Jika kamu bertekad mencontoh tindak tanduk Nabi secara persis seperti apa yang dahulu dilakukan Kanjeng Nabi dalam segala hal, itu terlalu muluk-muluk nak! Kanjeng Nabi adalah manusia agung yang ahlaknya mulia. Kita takkan mampu menirunya dengan mudah, jadi jangan panjang angan-angan dulu.

Wateke (wataknya) tan (tidak) betah (betah meniru, takkan kosisten sepanjang waktu) kaki (nak). Kau takkan mampu meniru secara konsisten nak, disebabkan watak Kanjeng Nabi terlalu agung. Rehne (karena, berhubung) sira (kau) ta (kan) Jawi (orang Jawa). Karena kau kan orang Jawa.

Watakmu takkan betah, tak mampu untuk konsisten disebabkan Kanjeng Nabi adalah manusia agung yang berakhlak sangat mulia. Kau takkan bisa bertahan lama jika bermaksud menirunya dalam segala hal. Apalagi kau adalah orang Jawa, pasti berbeda dalam perikehidupan, adat budaya, dan lingkungan dengan Kanjeng Nabi. Sedangkan meniru sesama orang Jawa dari jaman dulu saja tidak bisa sama persis.

Sethithik (sedikit) wae (saja) wus (sudah) cukup (cukup). Sedikit-sedikit saja sudah cukup.

Ini bukan berarti tidak boleh meniru Kanjeng Nabi, namun pasti takkan bisa, apalagi oleh anak muda yang belum terbiasa mengalami perikehidupan yang berat. Sedangkan cobaan seorang nabi sungguh sangat berat. Oleh karena itu tirulah sedikit demi sedikit, disesuaikan dengan kemampuan dan keadaanmu. Misalnya Kanjeng Nabi kuat shalat sepanjang malam, lha kamu kuat gak? Kira-kira begitulah.

Ini tidak berarti tidak boleh meniru perilaku Kanjeng Nabi, tetapi memang amatlah sulit, jadi jangan sombong dulu. Mengingat perilaku Nabi adalah perilaku orang mulia yang didalamnya terkandung banyak kebaikan. Jadi akan sangat sulit ditiru.

Aywa (jangan) guru (memburu, mengejar) aleman (pujian). Jangan sekedar mengejar pujian. Apalagi jika peniruan itu hanya dilandasi karena mengejar pujian, biar dikira orang suci, biar dikira orang yang sudah paham agama.

Nelad (meniru) kang (yang) ngepleki (persis) pekih (kitab fikih). Meniru persis seperti dalam kitab-kitab fikih. Lamun (apabila) pengkuh (mampu, kuat) pangangkah (ada harapan) yekti (sebenarnya) karahmat (mendapat rahmat). Apabila mampu sebenarnya ada harapan mendapat rahmat.

Sesungguhnya meniru tindak tanduk Nabi seperti yang diriwayatkan dalam kitab-kitab fikih apabila mampu akan mendatangkan banyak rahmat dari Allah SWT. Namun harus dilakukan secara gradual karena meniru sesuatu yang agung tidaklah mudah. Harus dilakukan sedikit demi sedikit, sesuai tingkat pencapaian sebelumnya. Seperti orang mau naik ke tempat tinggi tak harus melompat jika tak sampai, tapi bisa membuat anak tangga (undak-undakan) agar kuat badan sampai ke atas.


https://bambangkhusenalmarie.wordpress.com/2017/08/12/kajian-wedatama-24-nuladha-mbaka-sethithik/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Kajian Wulangreh (165;167): Bener Luput Den Esthi

  Pada   (bait) ke-165;167, Pupuh ke-9, Pucung, Serat Wulangreh karya SISK Susuhunan Paku Buwana IV. Ing sabarang prakara dipun kadulu, wiwi...