Translate

Minggu, 18 Agustus 2024

Kajian Wedatama (41): Kabul Kajating Urip

Bait ke-41, Pupuh Pucung, Serat Wedatama karya KGPAA Sri Mangkunegara IV:

Uger lugu, den ta mrih pralebdeng kalbu,

Yen kabul kabuka,

ing drajad kajating urip,

Kaya kang wus winahya sekar srinata.


Terjemahan dalam Bahasa Indonesia:

Asalkan sungguh-sungguh, yang berusaha meningkatkan hati,

Bila terkabul terbukalah,

Pada derajat tujuan hidup,

Seperti yang diisyaratkan dalam tembang Sinom.


Kajian per kata:

Uger (asalkan, kalau) lugu (sungguh-sungguh), den ta (yang) mrih (agar supaya) pralebdeng dari kata pra lebda ing ( menjadi ahli dalam, meningkatkan diri, belajar untuk) kalbu (hati). Asalkan sungguh-sungguh, yang berusaha meningkatkan hati.

Maksud gatra ini adalah siapa saja yang sungguh-sungguh berusaha untuk meningkatkan kemampuan hati. Kemampuan hati yang dimaksud sesuai dengan apa yang telah diuraikan dalam bait 36, yakni hati yang sudah penuh dengan limpahan cinta kasih Ilahi. Hati yang sudah tersucikan sehingga bisikan-bisikan yang keluar darinya adalah kebenaran, Al Haq, bukan sekedar duga-duga atau kekhawatiran, was-was.

Yen (kalau) kabul (terkabul, diijinkan olehNya) kabuka (terbuka). Bila terkabul terbukalah.

Tentu saja terkabulnya atas ijin Allah sebagai pemilik segala hati dan berkuasa membolak-baliknya. Maka penyucian hati harus diawali dengan menjauhi segala larangan dan mematuhi segala perintahnya, atau dalam bahasa agama disebut taqwa.

Ing (pada) drajad (derajat) kajating  (yang dimaksud, yang dituju) urip (dalam hidup). Pada derajat tujuan hidup.

Kajating urip merujuk pada tujuan akhir, atau puncak pencapaian manusia, atau juga sering disebut insan kamil dalam istilah para sufi. Apabila manusia berusaha keras untuk meningkatkan kemampuan hati agar hati senantiasa dilimpahi kasih sayang Ilahi maka tak mustahil akan sampai pada derajat tertinggi yang mungkin dicapai oleh manusia tersebut. Jika ini tercapai maka jadilah ia manusia paripurna yang menjadi prajurit Allah, menjadi tanganNya dalam merawat bumi ini.

Kaya (seperti) kang (yang) wus (sudah) winahya (diisyaratkan) sekar (tembang) srinata (sinom). Seperti yang diisyaratkan dalam tembang Sinom.

Hal-hal seperti yang sudah diuraikan dalam pupuh sinom pada awal serat Wedatama akan tercapai. Silakan lihat lagi pupun Sinom, pada bagian Wignya Met Tyasing Sesami.


https://bambangkhusenalmarie.wordpress.com/2017/08/19/kajian-wedatama-41-kabul-kajating-urip/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Kajian Wulangreh (165;167): Bener Luput Den Esthi

  Pada   (bait) ke-165;167, Pupuh ke-9, Pucung, Serat Wulangreh karya SISK Susuhunan Paku Buwana IV. Ing sabarang prakara dipun kadulu, wiwi...