Translate

Jumat, 16 Agustus 2024

Kajian Kalatidha (9): Saking Mangunah Prapti

Bait ke-9, tembang Sinom dari serat Kalatidha karya pujangga agung Ranggawarsita:

Beda lan kang wus santosa,

kinarilan ing Hyang Widhi.

Satiba malanganeya,

tan susah ngupaya kasil.

Saking mangunah prapti,

Pangeran paring pitulung,

marga samaning titah,

Rupa sabarang pakolih,

parandene maksih taberi ikhtiyar.


Terjemahan dalam bahasa Indonesia:

Berbeda dengan yang sudah kuat,

diridhali oleh Yang Maha Kuasa.

Di manapun tempatnya,

tidak sulit mencari penghasilan.

Dari manapun pertolongan datang,

Tuhan memberi pertolongan,

lewat sesama makhluk.

Berupa sembarang pendapatan,

namun demikian masih rajin berusaha agar lebih baik.


Kajian per kata:

Beda (beda) lan (dengan) kang (yang) wus (sudah) santosa (kuat), kinarilan (diridhai) ing (oleh) Hyang (Yang) Widhi (Maha Kuasa). Berbeda dengan yang sudah kuat, diridhali oleh Yang Maha Kuasa.

Setelah berbicar tentang niat untuk menyepi untuk bermuhasabah dan mencari ampunan Allah, Ki Ranggawarsita menyoroti orang yang sudah kuat dalam hubungannya dengan Allah. Suatu pencapaian yang masih jauh dari jangkauannya, paling tidak menurut penuturannya dalam serat ini.

Satiba (di mana pun) malanganeya (tempatnya), tan (tidak) susah (sulit) ngupaya (mencari) kasil (penghasilan). Di manapun tempatnya, tidak sulit mencari penghasilan.

Kapan pun, di manapun, kalau orang Jawa menyebutnya satiba-tibane kepenak, artinya dia jatuh di manapun akan hidup enak. Mencari makan pun tak sulit, mencari penghasilan pun mudah. Ini adalah gambaran orang yang sudah mempunyai kepasrahan yang kuat kepada Sang Pencipta.

Saking (dari mana pun) mangunah (pertolongan) prapti (datang), Pangeran (Tuhan) paring (memberi) pitulung (pertolongan), marga (lewat) samaning (sesama) titah (manusia, makhluk). Dari manapun pertolongan datang, Tuhan memberi pertolongan, lewat sesama makhluk.

Mangunah adalah pertolongan yang diberikan kepada seseorang agar orang tersebut mampu menjalani tugas yang dibebankan. Orang yang sudah pasrah dan diridhai Allah akan mendapat mangunah ini, entah dari mana datangnya pertolongan itu. Bisa juga datang dari sesama makhluk Tuhan (titah). Bisa dari tetangga, kenalan, atau malah orang yang tak dikenal sama sekali.

Rupa (berupa) sabarang (sembarang) pakolih (pendapatan, rejeki), parandene (namun demikian) maksih (masih) taberi (rajin) ikhtiyar (berusaha lebih baik). Berupa sembarang pendapatan, namun demikian masih rajin berusaha agar lebih baik.

Pertolongan itu berupa sembarang hasil, rejeki, pendapatan atau apapun. Mereka tidak merasa sulit dalam mendapatkan itu semua. Walau demikian mereka tetap rajin berusaha untuk mencari penghasilan yang lebih baik.


https://bambangkhusenalmarie.wordpress.com/2017/10/05/kajian-kalatidha-9-saking-mangunah-prapti/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Kajian Wulangreh (165;167): Bener Luput Den Esthi

  Pada   (bait) ke-165;167, Pupuh ke-9, Pucung, Serat Wulangreh karya SISK Susuhunan Paku Buwana IV. Ing sabarang prakara dipun kadulu, wiwi...