Translate

Senin, 30 September 2024

Kajian Wulangreh (195): Parabot Agung

Pada (bait) ke-195, Pupuh ke-11, Asmarandana, Serat Wulangreh karya SISK Susuhunan Paku Buwana IV.

Wiwitane badan iki,
iya saking ing sarengat,
anane manusa kiye.
Rukune Islam lelima,
tan kena tininggala.
Pan iku parabot agung,
mungguh uripe neng donya.

 Terjemahan dalam bahasa Indonesia:

Asal mulanya tubuh ini,
juga dari syariat,
adanya manusia ini juga.
Rukun Islam yang lima,
tak boleh ditinggalkan,
emang itu perangkat besar,
bagi kehidupan di dunia.


Kajian per kata:

Wiwitane (asal mulanya) badan (tubuh) iki (ini), iya (juga) saking (dari) ing (dalam, pada) sarengat (syariat), anane (adanya) manusa (manusia) kiye (ini juga). Asal mulanya tubuh ini, juga dari syariat, adanya manusia ini juga.

Asal mulanya tubuh ini juga dari syari’at, yang dimaksud adalah asal tubuh ini juga dari perintah Allah, yang menjadi sebab dari diciptakannya manusia. Jika Allah tak menetapkan syari’at maka takkan pula Dia menciptakan manusia. Pernyataan ini ada hubungannya dengan teori singularitas Muhammad yang diyakini oleh para ahli tasawuf sebagai cikal-bakal diciptakannya umat manusia. Tetapi kita harus berhenti sampai di sini agar pembahasan tidak melebar, dan keluar dari maksud semula.

Rukune (Rukun) Islam (Islam) lelima (yang lima), tan (tak) kena (boleh) tininggala (ditinggalkan).  Rukun Islam yang lima, tak boleh ditinggalkan.

Rukun Islam yang lima tak boleh ditinggalkan. Itulah identitas yang dengannya seseorang disebut muslim. Jika salah satu tak dilaksanakan maka batallah keislamannya.

Pan (memang, dari kata mapan) iku (itu) parabot (perangkat) agung (besar), mungguh (bagi) uripe (kehidupan) neng (di) donya (dunia). Memang itu perangkat besar, bagi kehidupan di dunia.

Bukan sekedar identitas saja, Rukun Islam juga merupakan alat kelengkapan (parabot) yang besar bagi manusia. Dengannya hidup manusia menjadi lebih mudah dan lebih terarah. Bayangkan jika manusia harus mencari jalan sendiri-sendiri ke arah kebenaran, tentu akan sulit sekali. Tetapi syariat telah menunjukkan itu semua. Kita tinggal mengikuti saja. 


https://bambangkhusenalmarie.wordpress.com/2017/12/10/kajian-wulangreh-195-parabot-agung/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Kajian Wulangreh (165;167): Bener Luput Den Esthi

  Pada   (bait) ke-165;167, Pupuh ke-9, Pucung, Serat Wulangreh karya SISK Susuhunan Paku Buwana IV. Ing sabarang prakara dipun kadulu, wiwi...