Translate

Senin, 30 September 2024

Kajian Wulangreh (274): Wus wayah Lingsir

 Pada (bait) ke-274, Pupuh ke-13, Girisa, Serat Wulangreh karya SISK Susuhunan Paku Buwana IV.

Wak ingsun umpama surya,
lingsir kulon wayahira,
pedhak mring surupe uga.
atebih maring timbulnya,
Pira lawase neng dunya,
ing kauripaning janma,
masa nganti satus warsa,
iya umuring manungsa

Terjemahan dalam bahasa Indonesia:

Diriku seumpama matahari,
condong ke barat waktunya,
dekat kepada tenggelamnya juga,
jauh dari tempat timbulnya.
Berapa lamanya di dunia,
dalam kehidupan manusia,
masa sampai seratus tahun,
iya umur pada manusia.


Kajian per kata:

Wak (diri, awak, aku) ingsun (aku) umpama (seumpama) surya (matahari), lingsir (condong) kulon (ke barat) wayahira (waktunya), pedhak  (dekat) mring (kepada) surupe (tenggelamnya) uga (juga), atebih (jauh) maring (dari) timbulnya (tempat timbulnya). Diriku seumpama matahari, condong ke barat waktunya, dekat kepada tenggelamnya juga, jauh dari tempat timbulnya.

Diri ini seumpama matahari sudah melewati waktu tengah hari, sudah condong ke barat. Waktunya sudah dekat dengan waktu tenggelam, dan semakin jauh dari waktu timbulnya. Yang dilakukan sekarang tinggal menunggu waktu tenggelam itu sambil terus menjalani kewajiban orang hidup yang sesuai. Sudah waktunya untuk memikirkan “hari esok” dan mempersiapkan apa yang akan ditinggalkan kepada anak cucu.

Pira (berapa) lawase (lamanya) neng (di) dunya (dunia), ing (di) kauripaning (kehidupan) janma (manusia), masa (masa) nganti  (sampai) satus (seratus) warsa (tahun), iya (ya) umuring (umur pada)manungsa(manusia). Berapa lamanya di dunia, dalam kehidupan manusia, masa sampai seratus tahun, iya umur pada manusia.

Karena bagaimanapun umur manusia itu terbatas di dunia ini. Masa sampai seratus tahun? Sepertinya sulit untuk mencapai angka itu, maka perlu mulai sekarang bersiap-siap untuk menghadapi hari itu dengan sebaik-baiknya.


https://bambangkhusenalmarie.wordpress.com/2017/12/13/kajian-wulangreh-274-wus-wayah-lingsir/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Kajian Wulangreh (165;167): Bener Luput Den Esthi

  Pada   (bait) ke-165;167, Pupuh ke-9, Pucung, Serat Wulangreh karya SISK Susuhunan Paku Buwana IV. Ing sabarang prakara dipun kadulu, wiwi...