Translate

Senin, 30 September 2024

Kajian Wulangreh (254): Warah Wuruk Bapa

 Pada (bait) ke-254, Pupuh ke-13, Girisa, Serat Wulangreh karya SISK Susuhunan Paku Buwana IV.

Anak putu den estokna,
warah wuruke pun bapa.
Aja na ingkang sembrana,
marang wuruke wong tuwa.
Ing lair batin den bisa,
anganggo wuruking bapa.
Ing tyas den padha santosa,
teguhana jroning nala.

Terjemahan dalam bahasa Indonesia:

Anak cucu patuhilah,
petunjuk dan nasihat dari ayahmu.
Jangan ada yang meremehkan,
kepada nasihat orang tua.
Dalam lahir dan batin upayakan,
memakai nasihat ayah.
Dalam hati agar semua kuat,
teguhkan dalam sanubari.


Kajian per kata:

Anak (anak) putu (cucu) den estokna (patuhilah), warah (petunjuk) wuruke (nasihat) pun bapa (dari ayahmu). Anak cucu patuhilah, petunjuk dan nasihat dari ayahmu.

Anak cucu semua, patuhilah petunjuk dan nasihat dari ayahmu. Bait ini dan bait setelahnya sampai habis serat Wulangreh ini berisi nasihat seorang bapak yang tak lain adalah penggubah serat Wulangreh ini, Kanjeng Susuhunan Pakubuwana IV. Adapun nasihatnya ditujukan kepada anak-anak keturunan beliau sendiri. Namun tak ada salahnya jika kita ikut mengambil pelajaran karena nasihatnya disampaikan secara umum. Jadi bisa dipakai oleh siapa saja yang memerlukan nasihat dalam hidupnya.

Aja (jangan) na (ada) ingkang (yang) sembrana (meremehkan), marang (kepada) wuruke (nasihat) wong (orang) tuwa (tua). Jangan ada yang meremehkan, kepada nasihat orang tua.

Jangan ada yang meremehkan, menganggap gampang, bercandaan ketika mendengar nasihat dari orang tua. Bagaimana pun mereka telah berpengalaman, telah kenyang asam garam kehidupan, telah menunjukkan prestasi dalam hidup ini dengan menjadi orang tua yang diberi amanat dan tanggung jawab memelihara anak. Karena harap diingat mempunyai anak adalah hal yang tidak semua orang bisa. Ada malah beberapa orang yang tidak dikaruniai anak, ada juga yang mempunyai anak tapi telantar, maka dapat mengasuh anak sampai besar dan menjadi anak yang sholeh itu adalah pencapaian yang besar. Maka hargailah!

Ing (dalam) lair (lahir) batin (batin) den bisa (upayakan), anganggo (memakai) wuruking (nasihat) bapa (ayah). Dalam lahir dan batin upayakan, memakai nasihat ayah.

Terhadap nasihat orang tua upayakan agar dapat melaksanakan. Jangan malah berkesan emoh patuh dan mencela, itu tidak baik. Yang benar setiap apapun nasihat yang kaudengar, camkan dalam hati dan sekuat tenaga laksanakan.

Ing (dalam) tyas (hati) den (agar) padha (semua) santosa (kuat), teguhana (teguhkan) jroning (dalam) nala (hati). Dalam hati agar semua kuat, teguhkan dalam sanubari.

Pahamilah dengan pikiran dan simpanlah dalam hati agar engkau kuat, teguh dalam hati, tidak mudah mengikuti arus kehidupan yang akan menyeret orang-orang yang lemah pendirian ke jurang kesengsaraan.


https://bambangkhusenalmarie.wordpress.com/2017/12/13/kajian-wulangreh-254-warah-wuruk-bapa/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Kajian Wulangreh (165;167): Bener Luput Den Esthi

  Pada   (bait) ke-165;167, Pupuh ke-9, Pucung, Serat Wulangreh karya SISK Susuhunan Paku Buwana IV. Ing sabarang prakara dipun kadulu, wiwi...