Translate

Senin, 30 September 2024

Kajian Wulangreh (262): Den Sregep Amaca

 Pada (bait) ke-262, Pupuh ke-13, Girisa, Serat Wulangreh karya SISK Susuhunan Paku Buwana IV.

Lawan den sregep amaca,
sabarang layang carita.
Aja anampik mring layang,
carita kang kuna-kuna.
Layang babad kawruhana,
caritane luhurira.
Darapon sira weruha,
lelakone wong prawira

Terjemahan dalam bahasa Indonesia:

Dan yang rajin membaca,
sembarang kitab ceritera.
Jangan menolak kitab-kitab,
ceritera  yang kuna-kuna.
Kitab-kitab babad ketahuilah,
itulah ceritera tentang leluhurmu.
Supaya engkau mengetahui,
kisah hidup orang-orang pemberani.


Kajian per kata:

Lawan (dan) den (yang) sregep (rajin) amaca (membaca), sabarang (sembarang) layang (kitab) carita (ceritera). Dan yang rajin membaca, sembarang kitab ceritera.

Untuk menambah pengetahuan bahasa rajin-rajinlah membaca. Bacalah sembarang serat-serat peninggalan leluhur. Dalam karya-karya tersebut banyak ditemukan ungkapan-ungkapan dengan bahasa yang bagus, suri tauladan dan nasihat.

Aja (jangan) anampik (menolak) mring (pada) layang (kitab), carita (cerita) kang (yang) kunakuna (kuna-kuna). Jangan menolak kitab-kitab, ceritera  yang kuna-kuna.

Serta jangan menolak serat-serat tersebut, karena itu warisan orang-orang dahulu yang sangat berharga. Darinya kita mengetahui perkehidupan orang-orang dahulu kala. Itu adalah catatan langka mengenai kehidupan masa lalu.

Layang (kitab) babad (babad) kawruhana (ketahuilah), caritane (ceritera) luhurira (leluhurmu). Kitab-kitab babad ketahuilah, itulah ceritera tentang leluhurmu.

Juga bacalah karya-karya yang berbentuk babad, ada banyak kisah kehidupan yang termuat di dalamnya. Berbeda dengan serat-serat yang banyak memuat ajaran luhur, babad biasanya berupa sejarah atau kisah dari orang-orang dahulu atau tentang suatu peristiwa tertentu. Salah satu babad itu misalnya Babad Dipanegara yang oleh UNESCO telah ditetapkan sebagai salah satu warisan dunia. Babad sendiri berati membuka lahan untuk dipakai sebagai pemukiman atau negara baru. Karena itu karya-karya babad biasanya menceritakan secara rinci sejak zaman awal sampai akhir. Babad Dipanegara bahkan menceritakan peristiwa sejarah pulau Jawa sejak awal mula berdirinya kerajaan-kerajaan pada masa prasejarah.

Darapon (supaya) sira (engkau) weruha (mengetahui), lelakone (kisah hidup) wong (orang) prawira (pemberani, pahlawan). Supaya engkau mengetahui, kisah hidup orang-orang pemberani.

Melalui serat-serat dan babad kita dapat mengerahui kisah para pemberani di masa lalu, suri tauladan yang diberikan oleh mereka, pengabdian yang dipersembahkannya bagi kehidupan dan pengorbanan mereka untuk sesama.


https://bambangkhusenalmarie.wordpress.com/2017/12/13/kajian-wulangreh-262-den-sregep-amaca/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Kajian Wulangreh (165;167): Bener Luput Den Esthi

  Pada   (bait) ke-165;167, Pupuh ke-9, Pucung, Serat Wulangreh karya SISK Susuhunan Paku Buwana IV. Ing sabarang prakara dipun kadulu, wiwi...