Translate

Senin, 30 September 2024

Kajian Wulangreh (257): Takona Marang Ngulama

 Pada (bait) ke-257, Pupuh ke-13, Girisa, Serat Wulangreh karya SISK Susuhunan Paku Buwana IV.

Yogya padha kawruhana,
sesikune badanira,
ya marang Yang Maha Murba.
Kang Misesa marang sira.
Yen sira durung uninga,
prayoga atetakona,
mring kang padha wruh ing makna,
iku kang para ngulama.

Terjemahan dalam bahasa Indonesia:

Sepantasanya ketahuilah,
hukuman bagi dirimu,
oleh Yang Maha Kuasa,
Yang Menguasai hidupmu.
Kalau engkau belum mengetahui,
lebih baik bertanyalah,
kepada yang mengetahui dalam makna,
yaitu para ‘ulama.


Kajian per kata:

Yogya (sepantasnya) padha kawruhana (ketahuilah), sesikune (hukuman) badanira (dirimu), ya (iya) marang (oleh) Yang (Yang) Maha (Maha) Murba (Kuasa), Kang (Yang) Misesa (Menguasai) marang (kepada) sira (engkau). Sepantasanya ketahuilah, hukuman bagi dirimu, oleh Yang Maha Kuasa, Yang Menguasai hidupmu.

Setelah kita tahu bahwa posisi kita tidaklah bebas, dan kita juga tahu bahwa kita bukanlah makhluk yang terkekang, maka tiba saatnya bagi kita untuk berbuat yang pantas bagi kita. Yang pertama kita hendaklah mengetahui apa hukuman bagi orang yang tidak menerima ketentuanNya. Ini juga berlaku sebaliknya, apa manfaat jika kita mampu dengan hati yang tulus menerima segala ketetapanNya. Dua hal ini ketahuilah!

Yen (kalau) sira (engkau) durung (belum) uninga (mengetahui), prayoga (lebih baik) atetakona (bertanyalah), mring (kepada) kang (yang) padha wruh (mengetahui) ing (dalam) makna (makna), iku (yaitu) kang para (para) ngulama (‘ulama). Kalau engkau belum mengetahui, lebih baik bertanyalah, kepada yang mengetahui dalam makna, yaitu para ‘ulama.

Jika belum mengetahui lebih baik bertanya kepada yang lebih tahu tentang hal ini. Bertanyalah kepada orang yang mengetahui ilmu ketuhanan, sifat-sifatNya dan kewajiban apa yang kita emban dalam kaitannya denganNya. Semua itu yang mempunyai pengetahuan yang terpercaha hanyalah para ‘ulama. Kepada merekalah kita harus bertanya.


https://bambangkhusenalmarie.wordpress.com/2017/12/13/kajian-wulangreh-257-takona-marang-ngulama/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Kajian Wulangreh (165;167): Bener Luput Den Esthi

  Pada   (bait) ke-165;167, Pupuh ke-9, Pucung, Serat Wulangreh karya SISK Susuhunan Paku Buwana IV. Ing sabarang prakara dipun kadulu, wiwi...