Translate

Senin, 30 September 2024

Kajian Wulangreh (234): Suwasa Bubul

 Pada (bait) ke-234, Pupuh ke-12, Sinom, Serat Wulangreh karya SISK Susuhunan Paku Buwana IV.

Cahya abang tuntung jenar,
puniku suwasa murni.
Kalamun gawe suwasa,
tembagane nora becik,
pambesote tan resik.
Utawa nom emasipun,
iku dipunpandhinga,
sorote pasthi tan sami,
pan suwasa bubul arane punika.

 Terjemahan dalam bahasa Indonesia:

Bersinar merah kekuningan,
itulah suwasa murni.
Jikalau membuat suwasa,
tembaganya tidak baik,
dibesutnya tidak bisa bersih.
Atau kalau masih muda emasnya,
jika dibandingkan,
sinar kilaunya pasti tak sama.
Itu suwasa bubul namanya.


Kajian per kata:

Cahya (berwarna, bersinar) abang (merah) tuntung (bercampur warna) jenar (kuning), puniku (itu) suwasa (suwasa) murni (murni). Bersinar merah kekuningan, itulah suwasa murni.

Ciri suwasa adalah bersinar merah kekuningan, tidak kuning seperti emas, tapi juga tidak redup seperti tembaga. Berwarna antara tembaga (merah) dan emas (kuning) tapi ada sinar kilaunya. Inilah ciri-ciri suwasa yang baik.

Dalam teknologi pencapuran logam memang yang diharapkan adalah sebuah logam baru yang memadukan sifat-sifat baik dari kedua logam campurannya. Suwasa diharapkan dapat menjadi logam yang berkilau seperti emas dan kuat seperti tembaga. Selain itu karena harga tembaga jauh lebih murah daripada emas maka dapat menjadi alternatif yang lebih ekonomis dalam membuat perhiasan.

Dalam membuat campuran logam hendaknya dipilih bahan-bahan yang baik dari keduanya. Jika tidak hasilnya juga takkan bagus, sehingga sifat-sifat bagus yang diharapkan tak muncul.

Kalamun (jikalau) gawe (membuat) suwasa (suwasa), tembagane (tembaganya) nora (tidak) becik (baik), pambesote (dibesut) tan (tidak) resik (bersih). Jikalau membuat suwasa, tembaganya tidak baik, dibesut tidak bisa bersih.

Dibesut adalah dibentuk menjadi sesuatu barang, biasanya dilakukan dengan dipanaskan, ditempa dengan palu lalu digosok dengan gerinda. Kalau bahan dasar tembaganya kurang bagus kualitasnya, ketika dibesut tidak menghasilkan kilau yang sempurna.

Utawa (atau) nom (muda, belum matang) emasipun (emansnya), iku (itu) dipunpandhinga (jika dibandingkan), sorote (sinarnya, kilaunya) pasthi (pasti) tan (tak) sami (sama). Atau kalau masih muda emasnya, jika dibandingkan, sinar kilaunya pasti tak sama.

Atau jika emasnya masih muda juga tidak akan menghasilkan kilau sinar yang bagus. Jika dibandingkan pasti tidak sama dengan yang bahan emasnya baik. Emas yang masih muda adalah emas yang proses pembersihannya belum sempurna, masih ada kotoran dari logam lain. Jadi emasnya belum murni.

Pan (disebut) suwasa (suwasa) bubul (bubul) arane (namanya) punika (itu). Itu suwasa bubul namanya.

Suwasa yang dibuat dari bahan-bahan yang kurang bagus tadi disebut suwasa bubul. Arti kata bubul adalah cacat tidak halus pada permukaan. Ini bukan karena pembuatnya kurang ahli tetapi karena bahannya memang tidak sempurna.


https://bambangkhusenalmarie.wordpress.com/2017/12/12/kajian-wulangreh-234-suwasa-bubul/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Kajian Wulangreh (165;167): Bener Luput Den Esthi

  Pada   (bait) ke-165;167, Pupuh ke-9, Pucung, Serat Wulangreh karya SISK Susuhunan Paku Buwana IV. Ing sabarang prakara dipun kadulu, wiwi...