Translate

Minggu, 22 September 2024

Babad Tanah Jawi (23): Jaka Tingkir menjadi Adipati di Pajang

 Hari-hari terus berlalu. Sang Sultan semakin besar kasih sayangnya kepada Raden Jaka Tingkir, bahkan sudah diambil sebagai menantu. Sultan mempunyai enam putra. Putra tertua seorang wanita dan telah menikah dengan putra Ki Ageng Sampang yang bernama Pangeran Langgar. Lalu putra kedua bernama Pangeran Prawata. Putra ketiga seorang wanita dan sudah menikah dengan Pangeran Kalinyamat. Putra keempat seorang wanita yang bernama Ratu Kambang, sudah menikah dengan orang Cirebon yang masih saudara sepupu. Putra kelima wanita, inilah yang dinikahkan dengan lurah tamtama Raden Jaka Tingkir. Lalu putra keenam seorang pria bernama Pangeran Timur. Lengkap enam putra Sultan, empat wanita dua pria.

Setelah menikah Jaka Tingkir diangkat sebagai adipati dan diserahi kekuasaan di negeri Pajang dengan wilayah seluas empat ribu karya dan masih bisa dikembangkan lagi menjadi negeri besar. Letak Pajang adalah sebelah timur Pengging dan sebelah barat daya Butuh. Setiap tahun negeri Pajang diperluas dan semakin makmur.

Kelak sepeninggal Sultan Demak negeri Pajang semakin memperluas wilayah. Wilayah Kedu, Pagelen dan sepanjang Banyumas sudah tunduk ke Pajang. Semua tunduk karena takut dengan kesaktian Adipati Pajang. Sudah masyhur bahwa Adipati Pajang hendak mengangkat diri sebagai raja di tanah Jawa. Namun masih ada satu ganjalan yang merintangi jalan, yakni saudara sepupu ipar, anak dari mendiang kakak Sultan Trenggana, Pangeran Sedalepen. Orang itu bernama Arya Panangsang dan sudah menjabat sebagai Adipati di negeri Jipang sejak zaman Sultan Trenggana masih hidup. Ketika Sultan Trenggana mangkat kekuasaan berpindah ke Pajang. Peristiwa itu ditandai dengan sengkalan: tri lunga mancabumine[1]. Namun sejak itu Adipati Jipang Arya Panangsang enggan menghadap. Sementara di Demak sejak Sultan Trenggana wafat kedudukannya digantikan oleh Pangeran Prawata, tetapi Pangeran Prawata tidak keberatan kalau Adipati Pajang hendak berdiri sebagai raja. Adapun putra keenam Sultan Trenggana yang bernama Pangeran Timur sudah dibawa ke Pajang. Setelah dewasa lalu diangkat sebagai penguasa di Madiun.


[1] 1503 AJ (+/- 1580 M)


https://bambangkhusenalmarie.wordpress.com/2022/06/22/babad-tanah-jawi-23-jaka-tingkir-menjadi-adipati-di-pajang/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Kajian Wulangreh (165;167): Bener Luput Den Esthi

  Pada   (bait) ke-165;167, Pupuh ke-9, Pucung, Serat Wulangreh karya SISK Susuhunan Paku Buwana IV. Ing sabarang prakara dipun kadulu, wiwi...